Minggu, 28 Februari 2016

Pesawat Tanpa Awak Buatan Indonesia

Pesawat Tanpa Awak Buatan Indonesia



Di era teknologi yang semakin canggih ini banyak negara memanfaatkan teknologi dalam berbagai bidang. Seperti halnya dalam bidang militer yang banyak negara mengembangkan teknologi pesawat tanpa awak. Pesawat tanpa awak memang sedang ramai dan dikembangkan oleh banyak negara di dunia. Pesawat tanpa awak atau di sebut sebagai Drone ini mempunyai fungsi sebagai kendali jarak jauh dengan mampu mengendalikan dirinya sendiri.
Secara teknis Drone berbeda dengan rudal walaupun mempunyai kemiripan, tetapi rudal tidak bisa di gunakan kembali dan menjadi senjata itu sendiri. Sedangkan Drone ini dapat di gunakan untuk memantau dan kembali dengan menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya sendiri serta mampu membawa kamera pengintai dan senjata.
Drone atau pesawat tanpa awak ini memang sudah tidak asing lagi bagi para ilmuwan di Indonesia. Lembaga riset seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan beberapa Universitas sudah melakukan riset mengenai prototype yang sudah layak digunakan dan sudah layak terbang. Nah untuk anda yang ingin melihat pesawat tanpa awak atau drone buatan anak bangsa, berikut merupakan ulasannya.

Daftar, Pesawat Tanpa Awak Buatan Indonesia

Puna Pelatuk
Puna Pelatuk
Pesawat tanpa awak Puna Pelatuk mempunyai ciri khas dengan motif loreng dengan warna abu-abu, putih, serta krem. Puna pelatuk mempunyai kecepatan terbang mencapai 127,8 km/jam. Puna Pelatuk sendiri adalah pesawat tanpa awak dengan menggunakan konfigurasi desain V-tail inverted high wing yang menggunakan landasan sebagai lepas landas dan mendarat. Pesawat ini mampu terbang di ketinggian 8.000 kaki, bertahan selama 4 jam di udara, serta mampu membawa beban seberat 120 kg.
Lapan Surveillance Unmanned (LSU)
Lapan Surveillance Unmanned (LSU)
Lembaga antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) sudah beberapa tahun lalu mengerjakan dan mengembangkan teknologi pesawat tanpa awak. Lembaga tersebut sudah membuat pesawat tanpa awak salah satunya adalah Lapan Surveillance Unmanned (LSU). Adapun jenis LSU yang sudah dibuat oleh LAPAN diantaranya seperti Lapan Surveillance UAV-01X(X-periment), Lapan Surveillance LSU 02, Lapan Surveillance lsu 03. Setelah memproduksi Surveillance UAV-01X dan Surveillance UAV 02, Lapan juga mempunyai Surveillance UAV 03 yang merupakan pesawat tanpa awak reakhir versi tersebut dengan memiliki ukuran lebih besar dibandingkan sebelumnya. LSU 03 memiliki bentangan 5 meter untuk badannya 4 meter. Daya jelajag dari drone ini adalah 400 km dengan ketinggian mencapai 3.000-4.000 km. secara keseluruhan, jumlah koleksi yang di miliki oleh LAPAN sebanyak 3 unit.
UAV Autopilot SuperDrone
UAV Autopilot SuperDrone
Drone yang satu ini mempunyai nama yang keren yaitu UAV Autopilot SuperDrone yang diproduksi dan di kembangkan oleh TNI AD dan Universitas Surya yang didirikan oleh Prof. Yohanes Surya. Bahan pesawat ini berasal dari fiber yang memiliki ukuran 6 x 4 meter. Jam terbangnya sudah mencapai 6-8 jam dan mampu terbang tengah malam dan di lengkapi dengan kamera pemantau panas. Selain itu terdapat juga tangki cadangan yang dapat di gunakan untuk benda lain. UAV Autopilot SuperDrone menggunakan teknologi Autonomus Return to Base. Kabarnya pengerjaan baru akan di laksanakan lagi pada November 2014 dengan jumlah tim yang terdiri dari 15 orang untuk proses penyempurnaan. baca Juga Kelebihan Android Lolipop 5.0
Puna Wulung
Puna Wulung
Pesawat tanpa awak berikutnya adalah Puna Wulung yang mempunyai motif berwarna loreng hijau, putih serta abu-abu. Puna Wulung dapat dikatakan sebagai kelas menengah atau medium. Drone besutan BPPT ini memang di namakan Puna dengan berbagai jenis. Puna Wulung dapat terbang dengan kecepatan mencapai 111 km/jam dan mempunyai ketahanan terbang di udara selama 4 jam. Selain itu pesawat ini mampu membuat rekayasa hujan buatan maupun penyebaran benih dengan mampu membawa beban sebanyak 120 kg. untuk jarak dan ketinggian masing-masing mampu mencapai jarak 120 km serta mampu di ketinggian sekitar 8.000 kaki. Untuk kedepannya pesawat ini akan terus di kembangkan untuk memenugi kebutuhan dan kepentingan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar